Sunday, May 5, 2013

Pura Kerta Bhuwana

Nama                    :  Moh Jauharul Huda
NIM / Kelas          :  09.1.01.07.0111 / IV C
Mata Kuliah           :  Jurnalistik II
Pura Kerta Bhuwana

Desa Watu Gedhe Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri
 
Kabupaten Kediri merupakan daerah dataran rendah dan pegunungan yang memiliki banyak tempat wisata, salah satunya adalah Pura Kerta Bhuwana yang terletak di kaki gunung Kelud. Pura ini merupakan tempat peribadatan pemeluk agama Hindu di desa Watu Gedhe, kecamatan Puncu, kabupaten Kediri. Pemeluk agama hindu di desa ini sudah ada sejak dulu, mereka merupakan sisa-sisa dari jaman kerajaan Kediri pada masa pemerintahan Prabu Airlangga. Ada sekitar 114 kepala keluarga di desa Watu Gedhe, yang terdiri dari 500 jiwa, menjadi pemeluk agama Hindu. Mereka hidup rukun berdampingan dengan pemeluk agama lain yang bertempat tinggal di desa-desa sekitarnya.
Saya bisa berada di desa Watu gedhe dikarenakan ada tugas kuliah yang biasa disebut KKN, ketika saya datang di desa ini, saya sangat penasaran terhadap pura yang terletak disekitar area persawahan warga,  kemudian saya mencoba mencari informasi tentang pura ini pada seorang pemangku pura, rasa ingin tahu itu antara lain mengenai pohon beringin serta kain hitam putih, singkat kata beliau langsung memberikan penjelasan

       Pohon beringin merupakan pohon besar yang dianggap sakral bagi umat hindu. Pohon beringin memiliki banyak fungsi dalam ritual-ritual adat dan keagamaan, sehingga pada batangnya sering dililitkan kain kuning atau kotak hitam putih dan kadang ada canang sebagai sesajen yg dihaturkan.
Pohon beringin sering dijadikan tempat memuja ?. Awalnya saya mengira apakah umat hindu itu menyembah pohon ?. Ternyata anggapan saya itu tidak benar. Kadang kalau kita sering melihat, mereka memberikan sesaji di pohon beringin, ternyata itu adalah sebuah wujud rasa syukur mereka terhadap kemurahan Sang Hyang Widi (tuhan umat hindu) yang diberikan melalui pohon beringin, bukan berarti para umat hindu memuja pohon. Pohon beringin itu umurnya bisa mencapai ratusan tahun, dan ukurannya besar, banyak memberikan manfaat bagi manusia, salah satunya memberikan keteduhan.
           Kain hitam putih-pun ini memiliki makna sendiri, warna hitam dan warna putih menggambarkan watak manusia itu sendiri, ada yang baik dan ada pula yang jahat. Kalau diperhatikan dalam sepotong kain khas umat Hindu, tidak hanya warna hitam dan putih saja yang terdapat didalamnya, namun juga ada warna abu-abu, itu juga merupakan penggambaran watak manusia yang tidak sepenuhnya sempurna, tetapi kadang juga memiliki pikiran jahat. 
           Itulah sedikit obrolan saya dengan Pemangku Pura Kerta Bhuwana desa Watu Gedhe pada saat mengunjungi Pura beberapa waktu yang lalu.

No comments:

Post a Comment