NIM / Kelas : 09.1.01.07.0111 / IV C
Mata Kuliah :
Jurnalistik II
Pura Kerta Bhuwana
Desa Watu Gedhe Kecamatan Puncu Kabupaten
Kediri
Kabupaten Kediri merupakan
daerah dataran rendah dan pegunungan yang memiliki banyak tempat wisata, salah
satunya adalah Pura Kerta Bhuwana yang terletak di kaki gunung Kelud. Pura ini
merupakan tempat peribadatan pemeluk agama Hindu di desa Watu Gedhe, kecamatan Puncu, kabupaten Kediri. Pemeluk agama
hindu di desa ini sudah ada
sejak dulu, mereka merupakan sisa-sisa dari jaman kerajaan Kediri pada masa
pemerintahan Prabu Airlangga. Ada sekitar 114 kepala keluarga di desa Watu Gedhe, yang terdiri
dari 500 jiwa, menjadi pemeluk agama Hindu. Mereka hidup rukun berdampingan
dengan pemeluk agama lain yang bertempat tinggal di desa-desa sekitarnya.
Saya bisa berada di desa Watu gedhe
dikarenakan ada tugas kuliah yang biasa disebut KKN, ketika saya datang di desa
ini, saya sangat penasaran terhadap pura yang terletak disekitar area
persawahan warga, kemudian saya mencoba
mencari informasi tentang pura ini pada seorang pemangku pura, rasa ingin tahu
itu antara lain mengenai pohon beringin serta kain hitam
putih, singkat kata beliau langsung
memberikan penjelasan
Pohon beringin merupakan pohon
besar yang dianggap sakral bagi umat hindu. Pohon beringin memiliki banyak
fungsi dalam ritual-ritual adat dan keagamaan, sehingga pada batangnya sering
dililitkan kain kuning atau kotak hitam putih dan kadang ada canang sebagai
sesajen yg dihaturkan.
Pohon beringin
sering dijadikan tempat memuja ?. Awalnya saya
mengira apakah umat hindu itu menyembah pohon ?. Ternyata
anggapan saya itu tidak benar. Kadang kalau kita sering melihat, mereka
memberikan sesaji di pohon beringin, ternyata itu adalah sebuah wujud rasa
syukur mereka terhadap kemurahan Sang Hyang Widi (tuhan umat hindu) yang diberikan melalui pohon beringin,
bukan berarti para umat hindu memuja pohon. Pohon beringin itu umurnya bisa mencapai ratusan tahun, dan ukurannya besar, banyak
memberikan
manfaat bagi
manusia, salah satunya memberikan keteduhan.
Kain hitam
putih-pun ini
memiliki makna sendiri, warna hitam dan warna putih menggambarkan watak manusia
itu sendiri, ada yang baik dan ada pula yang jahat. Kalau diperhatikan dalam
sepotong kain khas umat
Hindu, tidak hanya warna hitam dan putih saja yang terdapat didalamnya, namun
juga ada warna abu-abu, itu juga merupakan penggambaran watak manusia yang
tidak sepenuhnya sempurna, tetapi kadang juga memiliki pikiran jahat.
Itulah sedikit obrolan saya
dengan Pemangku Pura Kerta Bhuwana desa Watu Gedhe pada saat mengunjungi Pura beberapa
waktu yang lalu.
No comments:
Post a Comment