Nama : Moh. Arief
Gunawan
NIM :
09.1.01.07.0109
Kelas : IV C
Mata Kuliah : Jurnalistik II
1.
Jenis
Berita Tak Langsung ( Feature )
Tertinggal
dari Sejarah “ Patung Ganesha “ di Desa Gadungan Puncu
P
|
UNCU,
Kediri Sangat
disayangkan jika ada ada peninggalan sejarah namun peninggalan tersebut tidak
banyak diketahui oleh masyarakat apalagi masyarakat yang masih ada di sekitar
wilayah tersebut. Seperti halnya Patung Ganesha yang terletak di Desa Gadungan
Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri. Tidak banyak orang yang mengetahui keberdaan
Patung bersejarah ini.
“ Patung Ganesha itu sudah ada sebelum saya lahir.
Jadi, saya tidak tahu pasti kapan patung ganesha itu ada.” Jelas Pak Legimen
laki-laki yang berusia paruh baya itu. Beliau merupakan salah satu warga Dusun
Sumber Bahagia Desa Gadungan. Saat ditanya Pak Legimen sedang menaikkan rumput
ke atas sepedanya kayuh yang sudah tua. Mungkin usia sepeda itu lebih tua
daripada usia beliau. “ Jenengang tanglet mawon dateng juru kunci mas. Mengke
ben luwih jelas. Teng mriku wonten juri kuncinya. ( Kamu tanya saja ke juri
kuncinya mas. Nanti biar lebih jelas. Disitu ada juri kuncinya.” Tutur Pak
Legiman.
Kami pun langsung meluncur ke tempat Patung Ganesha.
Sepanjang jalan yang kamik lalui banyak sekali warga yang sedang memetik cabai
di kebun. Di kanan kiri kami pun banyak
tertanam buah nanas yang masih muda, mungkin sekitar 1 bulan baru bisa dipanen.
“ Jenengan
lurus mawon mas. Asal mula patung niku kulo nggeh mboten semerap mas, amargi
kulo niki senes tiang mriki. Kulo tangklet garwo kulo kok nggeh mboten semerap.
Terose patung niku pun wonten sakderingipun garwo kulo lahir mas. Cobi
jenenngan tangklet juri kuncinya mawon. ( Kamu lurus saja mas. Asal mulannya
Patung Ganesha itu saya juga tidak tahu mas, karena saya bukan orang sini. Saya
tanya suami saya ya tidak tahu. Kata suami saya patung itu sudah ada sebelum
suami saya lahir. “ Tutur mbak Warti warga Desa Gadungan yang saat itu sedang
memanen cabai dikebunnya. Dari beberapa warga yanng saya tanya ( Pak Legiman,
mbak Warti, Bu jannah, Mas Yatno, Pak Jamiran dan Pak Suki ) jawaban mereka pun
sama mereka tidak tahu pasti tentang dan kapan Patung Ganesha itu ada.
Saya pun sampai di tempat tujuan. Pertama kali kaki
saya langkahkan udara dan situasinya pun sudah sangat berbeda. Saya pun
langsung bertanya pada 2 orang yang duduk di atas kayu yang sudah dikaitkan
antara kayu yang satu dengan kayu yang lain, sehingga kayu itu pun dapat
diduduki dengan nyaman. Dari kedua orang tersebut saah satunya adalah juru
kunci dari Patung Ganesha. Tanpa membuang waktu saya pun langsung bertanya
jawab.
Patung
Ganesha ini ditemukan pada tahun 1964 sebelum G 30 S PKI. Menurut juru kunci letak patung ganesha awalnya berada
di tengah jalan yang biasanya di lalui oleh prajurit kerajaan Singosari yang
ingin ke Kediri. Setiap delman yang lewat pasti delaman tersebut akan terguling
di tanah. Hal tersebut membuat warga bertanya-tanya. Akhirnya para warga pun
ingin menekan batu itu ke bawah, karena tidak berhasil maka para warga menggali
batu tersebut yang ternyata merupakan patung berbentuk gajah. Karena mirip
gajah warga pun biasa menyebutnya dengan patung Ganesha.
Jika dilihat ada 2 patung. Pertama patung berukuran
besar dan yang kedua berukuran kecil. Menurut warga patung yang besar merupakan
ibunya dan yang kecil merupakan anaknya. “ Mahkota yang ada di atas kepala
gajah yang besar rusak karena seringnya terkikis oleh gesekan delman yang
sering lewat di situ” papar Pak Bejo juru kunci Patung Ganesha ini.
“ Patung Ganesha ini juga pernah di bawa ke Museum
Kediri, hari ini dibawa besok patung itu sudah ada di tempatnya kembali. Patung
Ganesha ada yang menunggu bukan roh bintang tetapi roh manusia. “ Papar Pak
Bejo. Dari keajaiban tersebut banyak warga sekitar yang datang, tidak untuk
berkunjung namun untuk meminta sesuatu. Tidak hanya warga sekitar saja yang
datang untuk memohon sesuatu, banyak warga luar daerah yang datang untuk
melakukan hal tersebut seperti warga yang berasal dari Kalimantan, Sumbawa, dan
Bali.
No comments:
Post a Comment