Sunday, May 12, 2013

Berita Lilis Setiani


NAMA: LILIS SETIANI
NPM   : 09.1.01.07.0092
KELAS: 4C
I.                   BERITA LANGSUNG
Suhandang (2004:104-108) menyatakan bahwa terdapat 3 jenis berita langsung, yaitu:
a. matter of fact news;
b. action news;
c. quote news.
Berikut ini dijelaskan masing-masing contohnya:

a.  Matter of Fact News
SURAT FOGGING TIDAK DIGUBRIS

            DOROK, Warga mulai gerah dengan sepak terjang DINKES PEMKAB Kediri, khususnya RT 02/ RW I. Hal ini dipicu lambannya penanganan kasus demam berdarah. Sudah 4 kali Kepala Desa melayangkan surat permohonan pengadaaan Fogging kepada DINKES PEMKAB Kediri, namun hasilnya tetap nihil.
            Hampir tiap tahun Dusun Dorok kehilangan warganya akibat ulah nyamuk aides aigepty. Suparno (37 th) warga RT 02/ RW I, salah satu korban tewas di tahun 2013 Jumat (05/04). Korban sempat dirawat di RS Puncu selama 3 hari, namun naas pada hari ke-4 korban kehilangan nyawa.
            Hasil survey menunjukkan korban terbanyak pada tahun 2012 dengan jumlah korban 4 jiwa. Ke-4 korban masing-masing bernama Supini (40 th) dan Pardi (43 th), kedua korban berasal dari RT 02/ RW I. Jatmiko (30 th) warga RT  02/ RW I. Giman ( 27 th) warga RT 02/ RW II. Tahun 2011 korban tercatat 2 jiwa. Roni (29 th) warga RT 02/ RW I. Erwin (37 th) warga RT 03/ RW II.

b. Action News
Foto Posko dari samping
KKN UNP KEDIRI KELOMPOK 19 GELOMBANG 1 SUKSES DI JALAN MAKAM

Setidaknya ada 23 program yang terlaksana pasca KKN UNP Kediri Kelompok 19 Gelombang 1 di Jalan Makam, Dusun Dorok, Desa Manggis, Kecamatan Puncu, tanggal 01 April-15 April 2013. Kelompok yang dinamai Kelompok Makam ini terdiri 24 mahasiswa dari 8 prodi. Seusai upacara pemberangkatan dari kampus 1 UNP kami langsung bergerak ke lokasi Posko KKN.
Hari pertama udara dan keadaan masyarakat begitu asing bagi kami, namun kami bisa langsung beradaptasi. Sore hari kami langsung mengadakan pertemuan dengan para perangkat desa. Dalam pertemuan itu kami menyampaikan program-program selama KKN. Respon positif dari para perangkat desa membuat kami semakin semangat dalam menyelesaikan program-program kami.
Hari ke-2 kami segera mengerahkan pasukan, ada yang menyebar brosur Bimbingan Belajar, ada juga yang survey langsung ke TPA, masjid dan tempat-tempat umum. Hingga pada malam harinya perwakilan kelompok kami diundang mengikuti pengajian. Hari ke-3 Bimbingan belajar mulai dilaksanakan. Awalnya hanya terdiri 8 siswa, hingga semakin hari jumlah mereka pun semakin bertambah.
Yang paling berkesan Maritha Yulinda (10 th) salah satu siswa SD Dorok yang juga anggota Bimbingan Belajar berhasil menyabet juara 1 dalam perlombaan baca puisi se-Kecamatan Puncu. Itu merupakan suatau kebanggan tersendiri bagi kelompok kami, terutama saya. Memang saat Bimbingan Belajar baca puisi Maritha terlihat sangat serius dan antusias tinggi dalam belajar.
Hari-hari berikutnya kami melanjutkan program-program yang belum terlaksana. Hingga pada hari ke-7 kami mengadakan pertandingan persahabatan bola voli putri serta penyerahan net dan bola voli. Peserta terlihat antusias dalam mengikuti pertandingan, bahkan tak sedikit warga ikut menonton. Net dan bola voli di sana sudah tak layak dipakai, oleh karenanya kami memberikan kenang-kenangan tersebut.
Lapangan di sana terlihat kurang terawat, hal ini dilihat dari tidak adanya papan nama lapangan. Oleh hal itu pada hari ke-10 kami bersepakat untuk memasang papan nama lapangan. Masyarakat pun begitu antusias membantu pemasangan papan nama.
Ada juga program Sosialisasi Anti Nakoba oleh BNN yang dilaksanakan pada hari ke-12. AKP D.N. Indrawati SH, Kasi Pencegahan BNN Kota Kedirihadir langsung dan memberikan pengarahan tentang Pencegahan, Penyalahgunaan, Pemberantasan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN). Acara pun berjalan lancar, meski diadakan pada jam 18.30 WIB. Tamu undangan membanjiri tempat yang telah kami sediakan.
Dilanjutkan pada hari terakhir, kami mengadakan serah terima kepada KKN Kelompok 19 Gelombang 2. Seusai itu kami berjabat tangan tanda melepas kepergian sesama kelompok kami dan kelompok gelombang 2. Suasana haru mengantar kepergian kami. Kami juga bertandang ke rumah para perangkat desa dan pemilik rumah kost untuk mengucapkan terima kasih dan berpamitan. Sebenarnya masih banyak lagi program-program lain terlaksana yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu.  
Foto saya sedang membimbing membaca puisi
Foto banner Posko kelompok 19  


Foto Posko dari depan
Foto Posko dari samping
Foto bersama tamu undangan


 
c. Quote News

Foto bersama tamu undangan anggota BNN
 INDRAWATI: NARKOBA HARUS DIPERANGI


Kasi Pencegahan BNN Kota Kediri, AKP D.N. Indrawati SH, meyampaikan ucapan terima kasih kepada KKN UNP Kediri Kelompok 19 Gelombang 1 yang merupakan panitia penyelenggara program Sosialisasi Anti Nakoba. Dalam kesempatan itu beliau menyatakan narkoba harus diperangi sampai keakar-akarnya. "Kami sudah berkomitmen untuk terus memerangi narkoba," ujarnya di hadapan sekitar 60 tamu undangan.
Menurut Indrawati penyalahgunaan narkoba di kalangan masyarakat diawali ketidaktahuan dan dipengaruhi oleh pengedar atau pemakai. Sehingga, mereka akhirnya menjadi pemakai. Kemudian, jadi pecandu. "Masyarakat harus memproteksi diri dari bahaya narkoba," tambahnya.
Dengan digelar sosialisasi tersebut, diharapkan seluruh masyarakat Dusun Dorok, Desa Manggis mengetahui tentang bahaya narkoba. "Aparat pemerintah harus menjadi contoh yang baik bagi masyarakat," terangnya.
Program dengan tema Pencegahan, Penyalahgunaan, Pemberantasan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) ini akan terus disosialisasikan kepada instansi pemerintahan atau kepada masyarakat luas. Dalam program  tersebut diwujudkan dalam sebuah kegiatan dengan menggelar pagelaran seni, pembinaan bagi pecandu, pemberian reward kepada yang berprestasi dan sebagainya. "Saat ini kami sedang menggelar seleksi duta antinarkoba," terangnya.

II.                BERITA TAK LANGSUNG
Berikut ini contoh berita tak langsung:

Foto saya di depan papan nama Candi Dorok
 HANYA TERSISA BAGIAN KAKI ‘’CANDI DOROK’’

Candi Dorok merupakan sebuah candi yang baru ditemukan sekitar awal tahun 2000.Candi ini ditemukan oleh seorang warga Supardi (47 th)yang juga Juru Kuncinya di Dusun Dorok, Desa Manggis, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri.Saat itu secara tak sengaja ketika Supardi, sekaligus jupel Candi Dorok sedang menanam pohon melinjo. Ketika menggali tanah, cangkul yang digunakannya mengenai tumpukan batu bata yang ketika digali lebih lanjut makin melebar dan membentuk bidang segiempat. Penggalian lebih lanjut oleh Dinas Arkeologi menemukan bahwa tumpukan batu bata tersebut merupakan bagian dari badan candi. Di mana hal itu berarti pula bagian atas dari Candi Dorok ini sudah tidak ada lagi.
Candi Dorok hanya tersisa kaki candinya dengan ukuran 7 x 7 meter dan berbentuk hampir persegi empat dengan salah satu sisi agak menjorok ke depan sedikit serta memiliki tinggi sekitar 2 meter. Candi ini terbuat dari batu bata, namun terlihat bewarna putih karena tertutup tanah yang ada di sekitarnya yang memang bewarna putih. Sedangkan pada bagian dasarnya sendiri bewarna hijau karena lumut. Candi dengan penampilan polos tanpa hiasan maupun relief. Namun, pada bagian atas candi terdapat beberapa batu bata berhiaskan ukiran dan beberapa terlihat seperti ukiran suluran tanaman.Pada salah satu bagian dinding kaki candi juga terdapat retakan.
Candi Dorok sendiri terbenam di dalam tanah dengan kedalaman kurang lebih 3 meter. Bagian atas candi sudah tidak ada lagi.Diperkirakan, bagian atas candi sudah hancur akibat letusan Gunung Kelud yang telah menenggelamkan Candi Dorok ini.
Foto saya menuruni tangga Candi Dorok
 Candi Dorok telah diberi cungkup dan dikelilingi pagar pembatas. Jika ingin turun, kita bisa menuruni tangga yang telah disediakan. Meski ada pagar pembatas pada pintu masuk menuju tangga, pintunya tidak pernah dikunci. Kebetulan rumah Supardi bersebelahan dengan letak candi, jadi jika pintu dikunci, kita bisa meminta izin kepada beliau.
Sayangnya candi ini terlihat kurang terawat. Hal ini bisa diperhatikan dari dinding penahannya yang mulai longsor di beberapa tempat. Kelihatannya longsornya sudah lama dan mengingat tak adanya dana, membuat bagian yang longsor ini tak bisa diperbaiki. Jarak candi dengan dinding tanah juga terlalu mepet. Ini sangat membahayakan jika sewaktu - waktu tanahnya longsor pasti akan langsung mengubur candi. Belum lagi cungkupnya yang jebol - jebol pada beberapa bagian.
Candi Dorok merupakan peninggalan Kerajaan Majapahit. Hal ini mungkin saja mengingat letaknya yang berdekatan dengan Candi Surowono ataupun Candi Tegowangi.Namun, bisa juga Candi Dorok berasal pada masa yang jauh lebih tua mengingat letaknya juga tidak jauh dari dari tempat diketemukannya Prasasti Harinjing peninggalan Kerajaan Medang dan Prasasti Siman yang merupakan peninggalan Kerajaan Singosari.


Foto saya di depan papan nama Hutan Lindung Simpenan
HUTAN LINDUNG SIMPENAN PERLU PERLINDUNGAN

Hutan lindung Simpenan yang berlokasi di Desa Manggis Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri segera mendapatkan perlindungan yang memadahi untuk kelestarian satwa dan tumbuhan yang menjadi tanaman khas di kawasan tersebut.Menurut data perhutani di hutan tersebut terdapat 103 jenis tumbuhan dan beberapa satwa diantaranya mamalia sebayak 10 jenis, aves/burung 25 jenis, reptile/kadal 7 jenis, insect/kupu-kupu 5 jenis dan molusca/cacing sebanyak 1 jenis. Keberadaan hutan lindung yang berada di jalur antar kecamatan sangat rentan terhadap tangan jahil yang mengusik kelestarian cagar alam ini.
Foto saya di Hutan Lindung Simpenan
Posisi cagar alam yang terletak di jalur antar kecamatan memiliki tingkat kerentanan cukup tinggi terhadap penjarahan. Keberadaan hutan lindung ini sangat vital terhadap ketersediaan sumber daya air bagi masyarakat sekitar kawasan tersebut, selain sebagai lokasi pelestarian satwa yang sudah banyak terancam punah.
Kawasan yang sering dijadikan wisata bagi masyarakat sekitar khususnya para anak muda ini, saat sekarangg juga di jadikan tempat mangkal bagi kereta kelinci yang banyak memuat masyarakat sekitar. Pada satu sisi, hal tersebut merupakan respon positif dari masyarakat yang ikut memperhatikan kawasan tersebut. Namun karena pengertian dan pemahaman yang terbatas dari masyarakat terhadap pelestarian kawasan tersebut menjadikan mereka seringkali tanpa sengaja mengganggu kelestarian ekosistem yang ada di kasawan tersebut.
“Dulu di hutan ini banyak burung yang terdengar berkicau, namun sekarang sudah tidak banyak lagi. Hewan seperti rusa dan babi hutan juga banyak, kini sudah jarang terlihat, begitu jugadengan kera yang jumlahnya mulai berkurang.” Tutur Bian, warga yang mengaku sering mengunjungi kawasan tersebut. Minggu, (07/04).
                                                                                              







No comments:

Post a Comment