NAMA:
LILIS SETIANI
NPM : 09.1.01.07.0092
KELAS:
4C
I.
BERITA
LANGSUNG
Suhandang
(2004:104-108) menyatakan bahwa terdapat 3 jenis berita langsung, yaitu:
a. matter of fact news;
b. action news;
c.
quote news.
Berikut
ini dijelaskan masing-masing contohnya:
a. Matter of Fact News
SURAT FOGGING TIDAK DIGUBRIS
DOROK,
Warga mulai gerah dengan sepak terjang DINKES PEMKAB Kediri, khususnya RT 02/
RW I. Hal ini dipicu lambannya penanganan kasus demam berdarah. Sudah 4 kali
Kepala Desa melayangkan surat permohonan pengadaaan Fogging kepada DINKES
PEMKAB Kediri, namun hasilnya tetap nihil.
Hampir tiap tahun Dusun Dorok
kehilangan warganya akibat ulah nyamuk aides aigepty. Suparno (37 th) warga RT
02/ RW I, salah satu korban tewas di tahun 2013 Jumat (05/04). Korban sempat
dirawat di RS Puncu selama 3 hari, namun naas pada hari ke-4 korban kehilangan
nyawa.
Hasil survey menunjukkan korban
terbanyak pada tahun 2012 dengan jumlah korban 4 jiwa. Ke-4 korban
masing-masing bernama Supini (40 th) dan Pardi (43 th), kedua korban berasal
dari RT 02/ RW I. Jatmiko (30 th) warga RT
02/ RW I. Giman ( 27 th) warga RT 02/ RW II. Tahun 2011 korban tercatat
2 jiwa. Roni (29 th) warga RT 02/ RW I. Erwin (37 th) warga RT 03/ RW II.
KKN
UNP KEDIRI KELOMPOK 19 GELOMBANG 1 SUKSES DI JALAN MAKAM
Setidaknya
ada 23 program yang terlaksana pasca KKN UNP Kediri Kelompok 19 Gelombang 1 di
Jalan Makam, Dusun Dorok, Desa Manggis, Kecamatan Puncu, tanggal 01 April-15
April 2013. Kelompok yang dinamai Kelompok Makam ini terdiri 24 mahasiswa dari
8 prodi. Seusai upacara pemberangkatan dari kampus 1 UNP kami langsung bergerak
ke lokasi Posko KKN.
Hari
pertama udara dan keadaan masyarakat begitu asing bagi kami, namun kami bisa
langsung beradaptasi. Sore hari kami langsung mengadakan pertemuan dengan para
perangkat desa. Dalam pertemuan itu kami menyampaikan program-program selama
KKN. Respon positif dari para perangkat desa membuat kami semakin semangat
dalam menyelesaikan program-program kami.
Hari
ke-2 kami segera mengerahkan pasukan, ada yang menyebar brosur Bimbingan
Belajar, ada juga yang survey langsung ke TPA, masjid dan tempat-tempat umum.
Hingga pada malam harinya perwakilan kelompok kami diundang mengikuti
pengajian. Hari ke-3 Bimbingan belajar mulai dilaksanakan. Awalnya hanya
terdiri 8 siswa, hingga semakin hari jumlah mereka pun semakin bertambah.
Yang
paling berkesan Maritha Yulinda (10 th) salah satu siswa SD Dorok yang juga
anggota Bimbingan Belajar berhasil menyabet juara 1 dalam perlombaan baca puisi
se-Kecamatan Puncu. Itu merupakan suatau kebanggan tersendiri bagi kelompok
kami, terutama saya. Memang saat Bimbingan Belajar baca puisi Maritha terlihat
sangat serius dan antusias tinggi dalam belajar.
Hari-hari
berikutnya kami melanjutkan program-program yang belum terlaksana. Hingga pada
hari ke-7 kami mengadakan pertandingan persahabatan bola voli putri serta
penyerahan net dan bola voli. Peserta terlihat antusias dalam mengikuti
pertandingan, bahkan tak sedikit warga ikut menonton. Net dan bola voli di sana
sudah tak layak dipakai, oleh karenanya kami memberikan kenang-kenangan
tersebut.
Lapangan
di sana terlihat kurang terawat, hal ini dilihat dari tidak adanya papan nama
lapangan. Oleh hal itu pada hari ke-10 kami bersepakat untuk memasang papan
nama lapangan. Masyarakat pun begitu antusias membantu pemasangan papan nama.
Ada
juga program Sosialisasi Anti Nakoba oleh BNN yang dilaksanakan pada hari
ke-12. AKP D.N. Indrawati SH, Kasi
Pencegahan BNN Kota Kedirihadir langsung dan memberikan
pengarahan tentang Pencegahan,
Penyalahgunaan, Pemberantasan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).
Acara pun berjalan lancar, meski diadakan pada jam 18.30 WIB. Tamu undangan
membanjiri tempat yang telah kami sediakan.
Dilanjutkan
pada hari terakhir, kami mengadakan serah terima kepada KKN Kelompok 19
Gelombang 2. Seusai itu kami berjabat tangan tanda melepas kepergian sesama
kelompok kami dan kelompok gelombang 2. Suasana haru mengantar kepergian kami.
Kami juga bertandang ke rumah para perangkat desa dan pemilik rumah kost untuk
mengucapkan terima kasih dan berpamitan. Sebenarnya masih banyak lagi
program-program lain terlaksana yang tidak bisa saya sebutkan
satu-persatu.
Foto saya sedang membimbing membaca puisi |
Foto banner Posko kelompok 19 |
Foto Posko dari depan |
Foto Posko dari samping |
Foto bersama tamu undangan |
c. Quote News
Foto bersama tamu undangan anggota BNN |
INDRAWATI: NARKOBA HARUS DIPERANGI
Kasi Pencegahan BNN Kota Kediri, AKP D.N. Indrawati SH,
meyampaikan ucapan terima kasih kepada KKN UNP Kediri Kelompok 19 Gelombang 1
yang merupakan panitia penyelenggara program Sosialisasi Anti
Nakoba. Dalam kesempatan itu beliau menyatakan narkoba harus diperangi sampai keakar-akarnya.
"Kami sudah berkomitmen untuk terus memerangi narkoba," ujarnya di
hadapan sekitar 60 tamu undangan.
Menurut Indrawati penyalahgunaan narkoba di kalangan
masyarakat diawali ketidaktahuan dan dipengaruhi oleh pengedar atau pemakai.
Sehingga, mereka akhirnya menjadi pemakai. Kemudian, jadi pecandu.
"Masyarakat harus memproteksi diri dari bahaya narkoba," tambahnya.
Dengan digelar sosialisasi tersebut, diharapkan seluruh
masyarakat Dusun Dorok, Desa Manggis mengetahui tentang bahaya narkoba.
"Aparat pemerintah harus menjadi contoh yang baik bagi masyarakat,"
terangnya.
Program dengan tema Pencegahan, Penyalahgunaan,
Pemberantasan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) ini akan terus
disosialisasikan kepada instansi pemerintahan atau kepada masyarakat luas.
Dalam program tersebut diwujudkan dalam
sebuah kegiatan dengan menggelar pagelaran seni, pembinaan bagi pecandu,
pemberian reward kepada yang berprestasi dan sebagainya. "Saat ini kami
sedang menggelar seleksi duta antinarkoba," terangnya.
II. BERITA TAK LANGSUNG
Berikut ini contoh berita tak
langsung:
Foto saya di depan papan nama Candi Dorok |
HANYA TERSISA BAGIAN KAKI ‘’CANDI
DOROK’’
Candi Dorok merupakan sebuah candi yang baru ditemukan sekitar
awal tahun 2000.Candi ini ditemukan oleh seorang warga Supardi (47 th)yang juga
Juru Kuncinya di Dusun Dorok, Desa Manggis, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri.Saat
itu secara tak sengaja ketika Supardi, sekaligus jupel Candi Dorok sedang
menanam pohon melinjo. Ketika menggali tanah, cangkul yang digunakannya mengenai
tumpukan batu bata yang ketika digali lebih lanjut makin melebar dan membentuk
bidang segiempat. Penggalian lebih lanjut oleh Dinas Arkeologi menemukan bahwa
tumpukan batu bata tersebut merupakan bagian dari badan candi. Di mana hal itu
berarti pula bagian atas dari Candi Dorok ini sudah tidak ada lagi.
Candi Dorok hanya tersisa kaki
candinya dengan ukuran 7 x 7 meter dan berbentuk hampir persegi empat dengan
salah satu sisi agak menjorok ke depan sedikit serta memiliki tinggi sekitar 2
meter. Candi ini terbuat dari batu bata, namun terlihat bewarna putih karena
tertutup tanah yang ada di sekitarnya yang memang bewarna putih. Sedangkan pada
bagian dasarnya sendiri bewarna hijau karena lumut. Candi dengan penampilan
polos tanpa hiasan maupun relief. Namun, pada bagian atas candi terdapat
beberapa batu bata berhiaskan ukiran dan beberapa terlihat seperti ukiran
suluran tanaman.Pada salah satu bagian dinding kaki candi juga terdapat
retakan.
Candi Dorok sendiri terbenam di
dalam tanah dengan kedalaman kurang lebih 3 meter. Bagian atas candi sudah
tidak ada lagi.Diperkirakan, bagian atas candi sudah hancur akibat letusan
Gunung Kelud yang telah menenggelamkan Candi Dorok ini.
Foto saya menuruni tangga Candi Dorok |
Candi Dorok telah diberi cungkup dan
dikelilingi pagar pembatas. Jika ingin turun, kita bisa menuruni tangga yang
telah disediakan. Meski ada pagar pembatas pada pintu masuk menuju tangga,
pintunya tidak pernah dikunci. Kebetulan rumah Supardi bersebelahan dengan
letak candi, jadi jika pintu dikunci, kita bisa meminta izin kepada beliau.
Sayangnya candi ini terlihat kurang
terawat. Hal ini bisa diperhatikan dari dinding penahannya yang mulai longsor
di beberapa tempat. Kelihatannya longsornya sudah lama dan mengingat tak adanya
dana, membuat bagian yang longsor ini tak bisa diperbaiki. Jarak candi dengan
dinding tanah juga terlalu mepet. Ini sangat membahayakan jika sewaktu - waktu
tanahnya longsor pasti akan langsung mengubur candi. Belum lagi cungkupnya yang
jebol - jebol pada beberapa bagian.
Candi Dorok merupakan peninggalan
Kerajaan Majapahit. Hal ini mungkin saja mengingat letaknya yang berdekatan
dengan Candi Surowono ataupun Candi Tegowangi.Namun, bisa juga Candi Dorok
berasal pada masa yang jauh lebih tua mengingat letaknya juga tidak jauh dari
dari tempat diketemukannya Prasasti Harinjing peninggalan Kerajaan Medang dan
Prasasti Siman yang merupakan peninggalan Kerajaan Singosari.
Foto saya di depan papan nama Hutan Lindung Simpenan |
HUTAN LINDUNG SIMPENAN PERLU
PERLINDUNGAN
Hutan lindung Simpenan yang berlokasi di Desa Manggis Kecamatan
Puncu, Kabupaten Kediri segera mendapatkan perlindungan yang memadahi untuk
kelestarian satwa dan tumbuhan yang menjadi tanaman khas di kawasan tersebut.Menurut
data perhutani di hutan tersebut terdapat 103 jenis tumbuhan dan beberapa satwa
diantaranya mamalia sebayak 10 jenis, aves/burung 25 jenis, reptile/kadal 7
jenis, insect/kupu-kupu 5 jenis dan molusca/cacing sebanyak 1 jenis. Keberadaan
hutan lindung yang berada di jalur antar kecamatan sangat rentan terhadap
tangan jahil yang mengusik kelestarian cagar alam ini.
Foto saya di Hutan Lindung Simpenan |
Posisi cagar alam yang terletak di jalur antar kecamatan memiliki
tingkat kerentanan cukup tinggi terhadap penjarahan. Keberadaan hutan lindung
ini sangat vital terhadap ketersediaan sumber daya air bagi masyarakat sekitar
kawasan tersebut, selain sebagai lokasi pelestarian satwa yang sudah banyak
terancam punah.
Kawasan yang sering dijadikan wisata bagi masyarakat sekitar
khususnya para anak muda ini, saat sekarangg juga di jadikan tempat mangkal
bagi kereta kelinci yang banyak memuat masyarakat sekitar. Pada satu sisi, hal
tersebut merupakan respon positif dari masyarakat yang ikut memperhatikan
kawasan tersebut. Namun karena pengertian dan pemahaman yang terbatas dari
masyarakat terhadap pelestarian kawasan tersebut menjadikan mereka seringkali
tanpa sengaja mengganggu kelestarian ekosistem yang ada di kasawan tersebut.
“Dulu di hutan ini banyak burung yang terdengar berkicau, namun
sekarang sudah tidak banyak lagi. Hewan seperti rusa dan babi hutan juga
banyak, kini sudah jarang terlihat, begitu jugadengan
kera yang jumlahnya mulai berkurang.” Tutur Bian, warga yang mengaku sering
mengunjungi kawasan tersebut. Minggu, (07/04).
No comments:
Post a Comment