Monday, May 6, 2013

PETERNAK BEBEK


PETERNAK BEBEK

Puncu, 7 April 2013. Agus Susetyo, pemuda kelahiran Puncu, Kediri 21 September 1970 yang memulai usaha berternak bebek sejak tahun 2009 dan kini sudah berhasil menangguk sukses. Agus panggilan akrab Agus Susetyo, mengatakan, untuk sukses dibisnis ini tidak lah susah, yang penting kata dia seorang peternak harus senang lebih dahulu dengan bebek sehingga punya rasa memiliki terhadap bebek. Agus berhasil menjadi penyuplai bebek potong di wilayah Puncu dan
sekitarnya. Bisnis usahanya hanya dimulai dari modal Rp 50.000 saja.
“Sejak awal saya memang senang dengan bebek, saya selalu senang melihat bebek,”kata Agus kepada saya beberapa waktu lalu. Agus yang memang punya keluarga usaha pemotong hewan, awalnya cuma iseng-iseng membeli 10 ekor bebek anakan seharga Rp 30.000, lalu ia juga membeli konsentrat seharga Rp 20.000
untuk pakannya.
Walhasil tak disangka, bebek peliharaannya tumbuh kembang dengan cepat, dalam tempo 2 bulan ia berhasil memanen hasil jerih payahnya seharga Rp 500.000.Semenjak itu lah, ia semakin bersemangat memutar uangnya, yang akhirnya membawanya menjadi penyuplai 1200 ekor bebek per bulan di diwilayah Puncu dan sekitarnya dengan omset puluhan juta per bulan.
Ia kini sudah memiliki 4 buah kandang dengan masing-masing ukuran 4×6 meter, dimana setiap kandang bisa menampung 500 ekor bebek. Setiap dua minggu sekali ia mendatangkan bibit dari Mojokerto, sehingga panen bebek ia bisa lakukan setiap seminggu sekali.
Untuk urusan kandang, Agus punya tips bagi yang mau memulai usaha bebek, yaitu usahan disiapkan kolam kecil di areal kandang untuk keperluan bebek mandi setiap harinya.
Hal ini penting agar kondisi bebek bisa terus bersih dan tak berbau. Mengenai bau, Agus juga punya tips jitu agar kandang bebeknya tak mengganggu tetangga sebelah.
Syaratnya setiap pemberian pakan pagi dan sore, ia mencampurkan daun pepaya secukup agar kotoran bebek tak berbau. Daun pepaya juga berkhasiat membuat daging bebek akan lebih empuk jika dimasak, meskipun ia mengingatkan porsinya diberikan secukupnya karena daun pepaya memiliki rasa pahit yang tinggi.
Mengenai pakan bebek, selama ini ia hanya mengandalkan pakan bebek dari sisa makanan nasi restoran disekitarnya yang ia dapatkan cuma-cuma. Selain itu, yang terpenting harus ada campuran sayur yang bisa diperoleh dari sisa-sisa di pasar plus dicampur gedebong (pelepah) pisang yang dicacak yang sudah direbus.
“Berdasarkan pengalaman saya, bebek itu unggas yang tahan penyakit, dikasih makan apa saja mau. Tingkat kematiannya pun jauh dibawah 10%,” katanya.
Untuk tetap menjaga kesehatan bebek terhadap penyakit yang sering menimpa bebek seperti flu, Agus  juga punya tips ampuh untuk mengobati bebek dari flu yaitu dengan memberikan campuran daun mengkudu dalam adonan pakan bebek.
“Berdasarkan hitungan saya biaya produksi untuk satu ekor bebek hingga panen termasuk karyawan hanya Rp 14.000,” imbuhnya.
Ia juga menuturkan berternak bebek begitu menggiurkan.


Nara Sumber : Bapak Agus Susetyo
Nama            : Moch. Effendi PBSI 4C
                       (09.1.01.07.0108)

No comments:

Post a Comment