Kunjungan
Mahasiswa UNP Kediri
ke Mass Media Kedaulatan Rakyat Jogja
Jogja,
Jumat (31/5) Mahasiswa UNP Kediri melakukan kunjungan ke media masa Kedaulatn
Rakyat, Jogja. Pukul 09.10 mahasiswa tiba di kedaulatan dengan disambut
sengatan matahari. Pantang menyerah mahasiswa UNP Kediri pun berjalan
menelusuri area samping kantor kedaulatan rakyat. Pukul 09.24 mahasiswa dibawa
ke aula yang telah disiapkan oleh pihak Kedaulatan Rakyat. Di Aula tersebut
mahasiswa diberi pegarahan sekaligus penyambutan oleh Suci Aryanti salah satu
staff Kedaulatan Rakyat, yang didampingi oleh Bapak Iswantoro selaku Wartawan
dari Kedaulatan Rakyat, yang sudah dikenal sejak awal berdirinya Kedaulatan
Rakyat. Acara sambutan pun berjalan dengan baik, bahkan Suci Aryanti membuat
situasi menjadi gaduh karena guyonan yang dilontarkan ke mahasiswa. Dr. Subardi
Agan, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Jurnalistik juga memberikan
sambutan dan memaparkan tujuan kunjungan ke media masa Kedaulatan Rakyat.
KR pertama kali berdiri di Mangkubumi sebelum tahun
1980-an pindah ke Jogja. KR didirikan oleh H. Samawi dan H. Madikin Wonohito .
H. Samawi lahir pada tanggal 5 Agustus 1913, meninggal pada tanggla 4 Juni 1984
dan Madikin Wonohito yang lahir pada tanggal 31 Desember 1912 dan meninggal pada
tanggal 6 Maret 1984. Menurut Suci KR merupakan salah satu media masa yang
masih di jalur jurnalistik karena sekarang ini banyak media masa yang muncul
tetapi tidak mengikuti kaidah kejurnalistikkan.
“KR merupakan media masa urutan ke-6 terbanyak yang dibaca oleh
masyarakat.” Tambah Suci Aryanti. KR berdiri sejak tanggal 27 September 1965
yang merupakan media masa tertua di Indonesia, yang akhirnya pada tahun 1980-an
KR pindah ke Jogja.
KR adalah salah satu media cetak local Jogja. Jadi,
KR tidak terbit di Jawa Barat maupun Jawa Timmur. Setiap harinya KR bisa
menerbitkan 100 lembar Koran. Sistem
yang dianut oleh KR pun juga sistem Piramida Terbalik. Dimana sitem tersebut
menerapkan bahwa infromasi yang terpenting terletak di awal paragraph sedangkan
yang tidak begitu penting terletak di akhir paragraph. Hal tersebut dilakukan
agar nanti berita yang tidak bisa dipotong yang akhirnya bisa memberikan tempat
pada berita yang lain. Ada beberapa jenis media cetak yang diterbitkan oleh KR,
yaitu :
1. Media
cetak Kedaulatan Rakyat
2. Media
cetak KR mingguan yang terbit setiap minggu pagi
3. Media
cetak Kereta Api
4. Kedaulatan
Rakyat Radio
5. Kedaulatan
Rakyat Indonesia.
Suci Aryani juga menjelaskan pada mahasiswa UNP
Kediri bahwa jenis berita ada dua, yaitu pertama berita yang datang sendiri
misalnya seperti mahasiswa UNP Kediri yang datang berkunjung ke KR, atau
bencana alam. Kedua yaitu berita yang dicari, di sini berita yang dicari
benar-benar actual dan sedang membuming agar pembaca memperoleh pengetahuan
dari berita actual tersebut. Ada beberapa hal yang dilakukan KR saat mencari
berita atau biasa disebut sebagai program, antara lain :
1. Ramah
Lingkungan
2. Hunting
3. Penulisan
4. Pengeoreksian
5. Tata
letak berita
6. Filming,
dan
7. Cetak.
Percetakan dimulai padaa pukul 23.00 WIB, dan pukul 03.00 siap mencari berita
yang nantinya akan dipublikasikan.
Hal-hal tersebut merupakan proses sebelum berita
menjadi sebuah Koran. KR memperoleh sumber informasi dari hasil kunjungan, list
berita, dan bekerja sama dengan pemerintahan. Untuk melindungi wartawan maka
setiap penerbitan nama yang mencari berita yang dicantumkan bukan nama asli
melinkan namaa samara. Hal tersebut bertujuan agar pada saat ada pembaca yang
mengomplain maka pihak KR bisa melindungi
wartawan tersebut.
Setiap karyawan KR memiliki ruang kerja
sendiri-sendiri. Tercatat kurang lebih ada 600 karyawan di KR, dan 125 wartawan
yang telah tersebar di daerah Jakarta, Purwokerto, Semarang, Klaten, dan Wonosari (Jogja). Satu alat yang digunakan
untuk mencetak Koran saja seharga 27 Milyar dan itu belum alat-alat yang lain.
Sedangkan warna yang digunakan hanya 4 warna saja. Di ruang paling belakang KR
terdapat beberapa loket yang digunakan untuk pengumpulan berita yang didapatkan
oleh wartawan. Loket pertama bertuliskan Wonosari, loket kedua Purwokerto dan
Kali Urang I&II, loket ketiga bertuliskan Semarang, Medan, dan Kota, loket
keempat bertuliskan Cilacap, Solo, dan Bantul, dan loket kelima bertuliskan
PM-Agency.
Sebelum kunjungan berakhir pihak UNP Kediri
memberikan sebuah kenang-kenangan berupa Vandel kepada KR yang diserahkan
langsung oleh Bapak Subardi Agan. Tepat
pukul 11.00 mahasiswa UNP Kediri meninggalkan KR dan siap melanjutkan ke tujuan
berikutnya.
Posted by : Moh. Arief Gunawan dan Agung Sulistino
No comments:
Post a Comment